Astra Program Kemitraan

Astra (Desa Sejahtera Astra)

10

Astra (Desa Sejahtera Astra)

DESA SEJAHTERA ASTRA

Desa Sejahtera Astra merupakan kontribusi sosial Astra Bersama anak perusahaan dan Yayasan sejak tahun 2018 yang telah telah mengembangkan 1060 Desa Sejahtera Astra (DSA) yang merupakan program pengembangan ekonomi desa yang berfokus pada pengembangan produk unggulan desa (prukades), yang tersebar di 37 provinsi dan 176 kabupaten se-Indonesia. Implementasi program DSA dibagi kedalam 4 klaster yaitu klaster kopi, klaster pertanian peternakan dan olahan pangan, klaster perikanan dan kelautan, dan klaster wisata kriya budaya. Key Performance Indicator dari DSA meliputi 4 hal yaitu: jumlah masyarakat terpapar program, peningkatan pendapatan, produk terserap pasar, dan penyerapan tenaga kerja baru. Sedangkan, untuk fokus pengembangan yang dilakukan dalam program DSA adalah pelatihan & pendampingan, penguatan kelembagaan, bantuan prasarana, fasilitasi modal & pemasaran ekspor, serta harapan kedepannya dapat menjadi DSA mandiri.

Selain itu, Astra membantu memfasilitasi buyer matching prukades DSA untuk ekspor. Sampai dengan Agustus 2022, total DSA yang terlibat ekspor sebanyak 255 desa dengan total valuasi nilai ekspor yaitu 39,05 milyar rupiah. Berikut beberapa DSA yang berhasil ekspor dengan produk unggulan desanya masing masing, yaitu:

– DSA Lombok ekspor produk olahan sorghum negara tujuan yaitu Singapura, Taiwan, Filipina, Belanda, Turki, China, Malaysia, dan Timor Leste

– DSA Ponpes Barokah Semarang ekspor produk beras organik dengan negara tujuan yaitu Yordania, Yaman, Australia, dan beberapa Negara Timur Tengah lainnya

– DSA Takengon Aceh mengekspor Kopi Aceh Gayo dengan negara tujuan Inggris dan Eropa

– DSA Purworejo mengekspor bulu mata palsu dengan negara tujuan Turki, Zimbabwe, dan Amerika Serikat

– DSA Raja Ampat & Sorong mengekspor produk perikanan seperti kepiting, ikan dan lobster dengan negara tujuan Amerika Utara dan Kanada

– DSA Ponorogo mengekspor produk rempah rempah seperti kunyit dan temulawak dengan negara tujuan ekspor India

– DSA Bone Bombana mengekspor produk minyak nilam negara tujuan India dan Pakistan dan DSA DSA ekspor lainnya.

KONTAK PROGRAM:

Yogi Lasril (0822-1660-8615)

BIAYA PARTISIPASI PROGRAM:

Gratis

ILUSTRASI TERKAIT PROGRAM:

Sejak tahun 2018, Astra mengembangkan DSA yang merupakan program pengembangan ekonomi desa yang berfokus pada pengembangan produk unggulan desa, yang tersebar di 1060 desa, 37 provinsi dan 176 kabupaten se- Indonesia. Implementasi program DSA dibagi kedalam 4 klaster yaitu klaster kopi, klaster pertanian peternakan dan olahan pangan, klaster perikanan dan kelautan, dan klaster wisata kriya budaya.

JUMLAH UMKM YANG DIDAMPINGIN PERUSAHAAN:

UMKM yang didampingi perusahaan berjumlah 64 UMKM

JUMLAH UMKM YANG SUDAH “NAIK KELAS” SETELAH MENGIKUTI PROGRAM INI:

UMKM lolos pra mandiri:

-2021: 40 UMKM lolos Pra-Mandiri (7 UMKM akan dilakukan pembinaan level Mandiri bersama YDBA)

-2022: 24 UMKM lolos Pra-Mandiri total: 44 UMKM lolos Pra-Mandiri

DEFINISI / INDIKATOR UMKM “NAIK KELAS” DALAM PROGRAM INI (MENURUT PERUSAHAAN):

Definisi Naik Kelas: UMKM yang telah mampu melakukan peningkatan dalam beberapa aspek yaitu peningkatan standar kualitas, peningkatan kompetensi & kapabilitas, dan pada level pra-mandiri & mandiri dapat menunjukkan operational excellence dalam keberjalanan usahanya

Kriteria yang menjadi penilaian peningkatan kelas UMKM antara lain terkait : HRD (yang terkait tata kelola perusahaan), Produksi, Pemasaran, Keuangan, EHS (Environment, Health & Safety) dan CSR

UMKM yang disebut mandiri adalah umkm yang memiliki operational excellence pada seluruh kriteria ini

DAMPAK PROGRAM:

SEBELUM:

Salah satu contoh Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Manggarai Barat

1. Sebelum adanya program Desa Sejahtera Astra (DSA), masyarakat belum mengetahui potensi dari daerahnya, baik itu terkait produk pertanian, perkebunan, dan perikanan

2. Pengelolaan produk unggulan desa masih sangat terbatas dan belum maksimal karena masyarakat tidak mengetahui standar produk terserap pasar, pengolahan produk tanpa merusak lingkungan, pendapatan yang diterima sangat minim, dan juga terkait kelembagaan desa

3. Selain itu juga pendapatan nelayan dan petani sebelum adanya DSA sangat kecil yaitu rata rata Rp500.000-Rp700.000

4. Sebelumnya juga, nelayan dan petani belum memahami terkait dengan pengelolaan keuangan

5. Jumlah nelayan sebelum sebelum adanya program Desa Sejahtera Astra sebanyak 29 orang dan jumlah petani 44 orang

SESUDAH:

Salah satu contoh Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Manggarai Barat

1. Masyarakat telah mengetahui dan memetakan potensi atau produk unggulan desa yang dimiliki dan melakukan pemetaan potensi dari desa masing-masing

2. Setelah dilakukannya pelatihan dan pendampingan yang dilakukan dalam program Desa Sejahtera Astra, Petani dan nelayan mulai memahami pengelolaan produk unggulan desa dengan baik meliputi standarisasi produk yang mampu terserap di pasar lokal maupun pasar nasional, peningkatan pengetahuan petani terkait sistem cultivasi yang berkelanjutan sehingga produktifitas meningkat dan ramah lingkungan.

3. Dampaknya rata rata pendapatan petani dan nelayan meningkat menjadi 1,5-2juta

4. Setelah melakukan beberapa kali pelatihan terkait dengan manajemen usaha dan keuangan, nelayan dan petani pengusaha (UMKM) memiliki kapasitas pengetahuan dalam pengelolaan manajemen skala mikro dan mengatur keuangan

5. Key Performance Indicator untuk DSA Manggarai Barat – jumlah masyarakat terpapar program: 600 orang

– peningkatan pendapatan: 75%

– produk terserap pasar: 100%

– penyerapan tenaga kerja baru: 45 orang

LOKASI PROGRAM:

Total Desa Sejahtera Astra sampai dengan tahun 2022 adalah 1060 desa, yang tersebar di 176 kabupaten di 37 provinsi se-Indonesia

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *